Rabu, 29 Desember 2010

Puisi Yang di Tulis Oleh Russell Kelfer

Anda adalah anda karena suatu alasan .
Anda adalah bagian dari suatu rencana yang kompleks .
Anda adalah suatu rancangan yang unik yang berharga dan sempurna ,
Disebut lelaki atau perempuan khusus milik Allah .

Anda bertampang seperti anda karena suatu alasan .
Allah tidak membuat kesalahan .
Dia merajut anda menjadi satu di dalam kandungan .
Anda benar –benar apa yang ingin dia ciptakan .

Orang tua yang anda miliki adalah orang tua yang Dia pilih ,
Dia tidak peduli bagaimana perasaan anda .
Mereka di rancang dengan pertimbangan rencana Allah .
Dan mereka memikul materai Tuhan .

Tidak, trauma yang anda hadapi tidaklah mudah.
Dan Allah menangis karena trauma itu begitu menyakitkan anda .
Tetapi itu di izinkan untuk membentuk hati anda
Supaya anda bertumbuh menjadi serupa dengan-Nya .

Anda adalah anda karena suatu alasan .
Anda telah di bentuk dengan tongkat tuhan .
Anda adalah anda , kekasih
Karena ada Allah .

Selasa, 28 Desember 2010

Depresiasi , Umur Ekonomi Dan Analisa Ekonomi


Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.

Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1.  Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2.  Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun .
3.  Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau Mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Depresiasi digunakan perusahaan untuk mengembalikan asset, proses depresiasi dari asset ini juga disebut dengan pengembalian modal (capital recovery) .

Depresiasi dapat digolongkan menjadi 2 kelompok.

1.  Physical Degredation
a)     Berkurangnya nilai asset karena umur pemakaian sehingga kemampuan                    asset tersebut menjadi berkurang
b)    Kebutuhan Produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar.
c)     Penurunan Kebutuhan produksi atau jasa



           2.  Fungsional Depreciation
a)     Semakin majunya perkembangan teknologi sehingga properti atau asset tersebut menjadi usang
b)    Penemuan properti atau asset yang bisa menghasilkan produk yang lebih baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan yang lebih memadai.

METODE DEPRESIASI

Terdapat beberapa model yang dipergunakan untuk menghitung depresiasi.
Metoda depresiasi ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Metoda depresiasi yang bertujuan untuk mengalokasikan depresiasi secara merata selama umur teknis. Metoda yang dipergunakan adalah depresiasi metoda garis lurus (Straight Line Depreciation).
2.      Metoda yang bertujuan untuk mengalokasikan depresiasi yang lebih besar pada awal umur teknis dari pada akhir umur teknis, metoda yang dipergunakan antara lain Declining Balance Depreciation dan Sum Of Years
3.      metoda yang bertujuan untuk mengalokasi depresiasi yang lebih besar pada akhir umur teknis dari pada awal umur teknis metoda yang dipergunakan adalah Sinking Fund Depreciation.

DEPRESIASI / PENYUSUTAN

Depresiasi adalah penurunan nilai dari aset / harta perusahaan yang di pakai dalam operasi perusahaan.

Depresiasi menunjukkan penurunan nilai  harta perusahaan yang  berwujud (Tangible Assets) ,  misal, gedung, mesin-mesin, dll.

Amortisasi adalah penurunan nilai untuk harta tidak berwujud (Intangible Assets)  seperti nama baik (Goodwill) .

Deplesi (Depletion) adalah penurunan nilai untuk sumber daya alam (Natural Resources).

Aset dalam Pabrik yang dapat disusutkan adalah aset yang relatif bersifat tetap, yaitu :
-         tangible (berwujud)
-         tahan lama
-         dipergunakan untuk operasi perusahaan
-         dimiliki tidak untuk dijual

Aset semacam ini biasanya disebut harta tetap (fixed assets).Aset ini dalam waktu lama akan kehilangan daya gunanya, dikarenakan beberapa sebab. Untuk itu penyusutan ini dikategorikan dalam dua bagian :



  1. Physical depreciation      ; penyusutan nilai karena lusuh, alam/
  2. Functional depreciation ; penyusutan nilai karena kapasitas yang kurang memadai lagi dan karena sudah tidak ‘up to date’. Dalam praktek, kedua kategori depresiasi tersebut tidak dibedakan dan dibebankan sebagai biaya depresiasi atau biaya penyusutan.


ISTILAH DALAM DEPRESIASI
Beberapa istilah yang sering dipergunakan di dalam depresiasi  , adalah :

1.       Depresiasi adalah penurunan nilai dari suatu asset . Jumlah depresiasi Dt selalu dihitung tahunan.

2.       Biaya Awal (First Cost atau Unadjusted Basis) adalah biaya pemasangan dari asset termasuk biaya pembelian, pengiriman dan fee pemasangan, dan biaya langsung lainnya yang dapat dideprisiasikan termasuk persiapan asset untuk digunakan. Istilah unadjusted basis atau simple basis, serta simbul B dipergunakan ketika asset masih dalam keadaan baru.

3.     Nilai Buku (Book Value) menggambarkan sisa, investasi yang belum terdepresiasi pada buku setelah dikurangi jumlah total biaya depresiasi pada waktu itu. Nilai buku BVt selalu ditentukan pada akhir tahun.

4.       Periode Pengembalian (Recovery Period) umur depresiasi, n, dari asset dalam tahun untuk tujuan depresiasi.

5.      Nilai Pasar (Market Value) Perkiraan nilai asset yang realistis jika asset tersebut dijual pada pasar bebas.

6.      Tingkat Depresiasi (Depreciation Rate atau Recovery Rate) adalah fraksi dari biaya awal yang diambil dengan depresiasi setiap tahun. Tingkat ini adalah dt, mungkin sama setiap tahun yang sering disebut dengan straightline rate atau berbeda setiap tahun pada periode pengembaliannya.

7.      Nilai Sisa (Salvage Value) Perkiraan nilai jual atau nilai pasar pada akhir masa pakai dari asset tersebut. Nilai sisa SV.
  
 1.     harga pembelian daripada aset 
a)     harga pembelian daripada aset
b)    pajak pembelian
c)     Asuransi
d)    Pengangkutan
e)     Dsb.
 2.     umur aset yang diperkirakan
a.     unit waktu
b.     jumlah produksi

misal : 
Mesin A, mempunyai umur hingga 5 tahun, atau 20.000 unit barang, atau 1.000 jam. 
Untuk aset yang sama umur dapat berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Di Indonesia, umur aset ditentukan dalam undangundang tentang penghapusan sebagai bagian daripada undang-undang pajak perseroan.

3.     Nilai Residu
Adalah harga yang diharapkan jika aset yang telah habis umurnya ini  dijual, setelah dikurangi dengan biaya pembongkaran.

4.     Nilai Buku
Adalah selisih antara harga beli dengan akumulasi penyusutan.Ada 4 (empat) metode untuk penentuan depresiasi, yaitu :
1.     Straight line method
2.     Unit of production method
3.     Declining Balance Method
4.     Sum of Years Digits Method
*Declining Balance & Straight line method

  1. .  Straight Line Method


Dengan metode ini beban penyusutan dihitung sama rata untuk seluruh  umur daripada aset, dengan rumus sebagai berikut :


Misal :
Mesin nilai belinya                   Rp 11.000.000,-
Nilai residu                               Rp   1.100.000,-
Ongkos bongkar                       Rp      100.000,-
Umur barang diperkirakan 10 tahun
Maka depresiasi :
Nilai residu netto = Rp 1.100.000,- - Rp 100.000,-
                             = Rp 1.000.000,


Cara ini sederhana dan cocok untuk aset yang penggunaannya relatif  tetap dari periode ke periode.




2.     Unit of Production  Method


Metode ini didasarkan atas kapasitas produksi yang diperkirakan daripada aset, dapat berupa jumlah unit produksi atau umur mesin/pe ralatan produksi.

Misal :
Mesin harga belinya        Rp 6.000.000,-
Nilai residu netto             Rp 500.000,-
Umurnya diperkirakan    55.000 jam                    


Jika misalnya dalam suatu tahun tertentu mesin pabrik beroperasi selama 2.000 jam, maka depresiasi untuk tahun itu :
2.000 jam x Rp 100,- = Rp 200.000,-
Cara ini cocok untuk penggunaan aset yang berbeda banyak dari periode ke periode.




3.     Declining Balance Method


Dengan metode ini penyusutan tahunan yang dibebankan makin lama makin rendah.  Pada metode ini dikenal istilah  Book Value  (Nilai Buku) yaitu selisih antara Nilai Beli dengan akumulasi penyusutan.  
Rumus yang digunakan adalah :


Jika digunakan d = 2 maka dikenal metode ini sebagai  Double Declining Balance (DDB).  Pada umumnya yang lebih sering digunakan pada  Declining balance method  ini adalah  Double Decling Balance (DDB).

Misalkan sebuah mesin dibeli dengan harga Rp. 5.000.000,- dengan nilai sisa nol. Umur ekonomis mesin 5 tahun. Maka penyusutan/tahun
sebagai berikut :


Setelah 5 tahun total penyusutan Rp. 4.611.000,- tidak menutupi harga beli mesin. Terlihat bahwa ada kemungkinan metode ini memberikan total penyusutan pada akhir tahun umur ekonomis tidak sama dengan harga beli. Inilah kelemahan dari metode DDB.


4.     Sum of Years Digits Method (SOYD)


Menurut cara ini penyusutan tahunan dihitung dengan menggunakan pecahan-pecahan yang pembilangnya makin mengecil.


Pembilang  = sisa umur
Penyebut    = jumlah dari angka-angka yang menyatakan tahun-tahun dari umur asset Pembilang
Contoh :
Sebuah mesin dibeli dengan harga Rp. 5 juta,- tanpa nilai sisa. Umur ekonomis mesin 5 tahun. Hitunglah penyusutan setiap tahunnya !


Metode SOYD memberikan total penyusutan sesuai dengan harga beli yang diinginkan.Untuk mengatasi kelemahan DDB dan agar tetap mendapatkan penyusutan yang besar di awal-awal tahun maka dipakai kombinasi  metode DDB dan straight line. Konsep dari kombinasi ini adalah  memilih metode penyusutan yang lebih besar dari keduanya.
Sebagai contoh untuk kasus diatas diselesaikan sebagai berikut :